Rabu, 12 Mei 2010

Surat untuk Emosi

Jakarta, 12 mei 2010

Dear Emosi,

Apa kabar? Pertanyaan aneh ya, secara saya sering banget ketemu kamu. Tapi sepertinya belum sempat kita berkomunikasi banyak. Kadang kamu yang hanya sekedar lewat, atau saya yang terlalu sibuk dengan si Pikiran.

Seperti hari ini, kamu datang di sore hari, membawa berita yang kurang enak, tentang pekerjaan. Ah, lagi-lagi saya lagi sibuk dengan si Pikiran, jadinya saya tidak menghiraukan kamu. Maaf ya. Abis gimana lagi, saya ngga mau pulang dengan kondisi capek. Sedangkan bersama si Pikiran, saya bisa lebih optimis dan positive-thinking. Rasanya ringan.

Eh,ngga papa kan kalau berbicara jujur? Biar sama-sama tahu saja, dan kamu ngga perlu menerka-nerka sikap saya akhir-akhir ini. Jangan cemburu, atau terlalu sensitif ya. Mungkin kali ini saya lagi jarang sama kamu, tapi saya pasti akan menemui kamu kok. Saya masih butuh kamu.

Udah dulu ya, Emosi. Saya mau ngopi-ngopi dulu sama Pikiran. Kita mau bikin beberapa daftar mimpi. Uhhh, menyenangkan!

Talk to you later.

Truly yours,

"Saya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar